Rabu, 19 Januari 2011

Tips berkendara saat hujan atau banjir

Pada musim penghujan, di jalan raya
banyak terdapat banjir lokal atau
setidak banyak genangan air di
jalan-jalan. Genangan air ini terjadi
karena hujan yang memang turun
deras dan lama juga karena sistem
peresapan air dan drainase kota
yang kurang baik.
Bagi pengendara sepeda motor,
kondisi ini memang tidak nyaman.
Terlebih jika wilayah tersebut harus
dilewati setiap hari, seperti bekerja
atau beraktivitas lain yang tak bisa
ditunda atau dibatalkan. Mau tak
mau, sepeda motor kitapun terpaksa
harus melewati enangan air
tersebut. Melintas jalanan yang
tergenang air diperlukan kiat-kiat
tersendiri agar selama perjalanan
kita tetap merasa aman.
Tenang dalam mengendarai
Jangan terlalu takut dan cemas
melihat kondisi jalan yang tergenang
air. Jika perasaan mulai cemas,
pengemudi bisa serba salah disaat
mengemudi. Tetap tenang, yang
penting dari awal kita sudah
memperhitungkan bahwa motor kita
kan mampu melewati genangan air
tersebut . Jika memang sejak awal
sudah diperhitungkan, Bahwa
genangan tak mungkin mampu
dilewati karena tinggi permukaan air
yang diatas atas kemampuan motor
kita, jangan memaksakan untuk
terus.
Hitung ketinggian air Genangan air
di jalan perlu yang kita lewati kita
perkiraan secara tepat. Apakah
tinggi genangan ai tersebut
mencapai batas ketinggian
maksimum air yang dapat membuat
air masuk ke dalam kenalpot atau ke
dalam ruang pembakaran mesin
melalui saringan udara. Jika
genangan air kurang lebih 25cm,
sepeda motor masih bisa melaju. Bila
ketinggiannya lebih dari itu,
sebaiknya berbalik arah dan
mengambil jalan lain.
Hindari Aqua Planning
Aqua Planning adalah suatu keadaan
dimana terdapatnya air di antara
ban dan permukaan jalan, sehingga
traksi antara ban dengan
permukaan jalan hampir tak ada
atau nol. Hal ini disebabkan telapak
ban atau kembangan ban tak
mampu membuang air ke samping
dengan cepat, sehingga kendaraan
seolah-olah "melayang" dan susah
dikendalikan. Sewaktu akan
memasuki genangan air di depan,
kurangi kecepatan dengan
melakukan pengereman dan segera
pindah ke gigi yang lebih rendah,
sampai akhirnya ke gigi 1.Selama
memasuki genangan, jaga rpm mesin
jangan terlalu rendah. Usahakan rpm
selalu diatas 1500. Sebab kita perlu
menjaga traksi kendaraan.
Dengan rpm yang lebih tinggi, akan
membuat traksi roda kendaraan
semakin besar dan maksimal.
Imbangan pengereman dengan
engine brake
Hal ini perlu dilakukan untuk
menghindari hilangnya traksi
(slidding), hingga pengendalian
kendaraan menjadi kurang terjaga.
Dengan pengereman yang dibantu
engine brake, traksi ban akan selalu
terjaga. pengereman jadi lebih aman
dan optimal.
Hindari pengereman mendadak
(emergency brake)
Jika sampai harus melakukan
pengereman, usahakan kaki
bergerak seolah-olah seperti sifat
Antilock Brake System, yaitu tekan-
angkat. Jadi lakukan pengereman
dengan cara menginjak pedal rem,
lepaskan kemudian injak lagi.
Lakukan beberapa kali. Hal ini
memang memerlukan jam terbang
dan pengalaman khusus mengenai
karakter rem kendaraan kita sendiri.
Amati sesuatu yang terjadi dengan
kendaraan di depan Perhatikan
segala sesuatu yang terjadi dengan
kendaraan didepan kita, pada saat
kendaraan harus melalui genangan
air yang dianggap cukup dalam
kurang lebih 50cm, sehingga
permukaan jalan tak tampak.
Kemudian ada sesuatu yang terjadi
dengan kendaraan di depan kita,
misalnya terperosok lubang yang
dalam. Kita tak perlu melakukan
kesalahan yang sama. Saat melintas
di tempat sama pilih di sebelah kiri
atau kanan tempat lubang tadi.
Amati dan cari genangan air yang
terendah
Jika diamati, kendaraan yang
melewati daerah banjir tentu
menyebabkan terjadinya gerakan
atau gelombang air dibelakangnya.
Nah, antisipasi kita saat berada
dibelakang kendaraan lain adalah
memilih atau menyesuaikan jarak
motor dengan kendaraan di depan.
Dimana terjadi gelombang air paling
rendah.
Toleran dengan pemakai jalan yang
lain
Sewaktu berkendara di jalan tentu
saja banyak pemakai jalan yang lain.
Seperti pejalan kaki, sepeda, motor
atau kendaraan yang lain. Yang
perlu diingat adalah mereka juga
punya hak yang sama seperti kita,
untuk mendapatkan kenyamanan
saat berkendara. Misalkan sewaktu
ada pejalan kaki ditrotoar, sebaiknya
kurangi kecepatan sampai tak
menimbulkan percikan air yang bisa
mengenai pejalan kaki tersebut.
Kurangi tekanan ban
Untuk menambah kemampuan
traksi, bila perlu kurangi tekanan
ban 1 atau 2 spek. Misalnya pada
keadaan normal tekanan ban kita 30
psi, untuk menghadapi musim
penghujan ini sebaiknya dikurangi
menjadi 28psi. Tapi jangan lupa pada
saat keadaan normal tambahkan
tekanan seperti sebelumya.
Kendarai motor sedikit ke tengah
Karena kondisi permukaan jalan tak
tampak tertutup air, maka batas
antara aspal dan bahu jalan tak
kelihatan. Biasanya ada beda
ketinggian di situ. Untuk
menghindari terperosok ke bahu
jalan, kendarai sedikit ke tengah.
Normalkan/keringkan kembali rem
kita
Setelah berhasil melewati suatu
genangan banjir, perhatikan situasi
jalan dan cari tempat yang aman dan
tidak mengganggu pengendara lain
untuk mengeringkan rem, terutama
sistem tromol. Hal ini bisa dilakukan
dengan cara menginjak pedal rem
dengan kaki kiri dan gas dengan kaki
kanan secara bersamaan. Atur
supaya motor tetap dapat berjalan
dengan pelan. Tak usah sampai
terlalu jauh, kira-kira 10m sudah
cukup. Dengan begitu akan timbul
panas yang akan mempercepat
keringnya tromol rem.
Hindari Water Hammer
Water Hammer adalah kerusakan
yang ditimbulkan karena masuknya
air ke dalam mesin (ruang
pembakaran), sehingga
menyebabkan beberapa kerusakan
atau kerugian. Jika air sampai masuk
ke dalam ruang pembakaran, akan
dapat menyebabkan banyak
kerusakan seperti piston pecah,
bengkoknya stang piston. Pasalnya
kerja kompresi oleh piston menjadi
berat karena air tak mampu di
kompresi.
Sumber:gudangmobil.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar