Rabu, 19 Januari 2011

11 petunjuk beli mobil bekas

Membeli mobil bekas sama saja
dengan membeli risiko. Karena,
kendaraan yang sudah dianggap
bagus, begitu pindah tangan banyak
yang rusak. Menjadi lebih jengkel,
saat kondisi lalulintas padat
mendadak mesin overheat. Supaya
tidak kecele, ketika hendak membeli
mobil bisa membawa mekanik.
Paling tidak ia mengerti kondisi
mesin. Lebih bagus juga paham kaki-
kaki dan bodi.
Kalau tidak punya kenalan mekanik,
11 petunjuk di bawah ini bisa
membantu proses penelitian agar
Anda tidak tertipu. Sebelas di
antaranya merupakan masalah yang
umum muncul di mobil bekas.
1. Lihat BPKB (Bukti Pajak Kendaraan
Bermotor)
Untuk mengetahui mobil sudah
berpindah tangan berapa kali.
Termasuk juga keaslian warna.
Perhatikan lokasi tinggal pemilik
pertama. Kalau dekat dengan laut,
sebaiknya jangan dibeli. Karena
kemungkinan karatnya besar
lantaran udaranya mengandung
garam.
2.Lampu-lampu
Mulai depan (lampu utama),
belakang, kabin hingga indikator.
Ini perlu, terutama untuk mobil yang
usia sudah di atas 10 tahun. Selain
dari umur bohlam, kerja lampu juga
dipengaruhi oleh kondisi soket,
kabel, sekring dan sistem kelistrikan
lainnya. Ganti bohlam saja murah,
tapi kalau harus sistem kabel,
dananya cukup besar.
3. Sepatu rem
Tak cukup dengan dilihat, tapi
dijalankan dengan kecepatan
bervariasi sambil menginjak pedal
rem. Dengarkan muncul tidak suara
berdecit secara kontinyu. Atau kaki
terasa bergetar, kemungkinan
sepatu rem sudah tipis dan ada area
yang bersentuhan dengan cakram.
Jika kaki seperti menendang balik
menandakan piring cakram tidak
rata.
4. Filter
Ada tiga, yakni filter udara, oli,
bahan bakar. Jika semua kondisinya
baik bisa memperpanjang umur
pakai mobil. Sebaliknya, salah satu
filter atau semuanya kotor atau
mampat.Biaya penggantiannya
memang tidak mahal. Tapi jika Anda
mendapati kondisi filter udara mesin
kotor, kondisi mesin relatif sudah
menurun. Sementara komponen itu
paling mudah diganti. Jadi jika filter
udara yang kotor saja tidak diganti,
bagaimana dengan filter lainnya?
5. Busi
Lemahnya kondisi busi dapat
menyebabkan kerja mesin menurun.
Karena bisa membuat konsumsi bbm
lebih boros, menaikkan emisi gas
buang serta berakibat kerja mesin
jadi tersendat karena gagal
memercik. Biasanya, untuk
mengakali busi yang sudah aus,
celah dibuat lebih rapat dengan
elektroda. Sehingga mesin bisa
bekerja normal. Tapi hal itu tidak
bertahan lama. Jadi sebaiknya,
setelah mobil dibeli, busi ini segera
diganti.
6. Aki
Untuk mengecek kemampuan
menampung arus listrik aki mobil
memang butuh alat khusus. Tapi
Anda bisa melihat tinggi cairan, dan
jika dinding aki tembus pandang
perhatikan apakah sel-sel sudah ada
yang melengkung. Perhatikan pula
jika ada korosi pada terminal aki.
Lihat juga kabel positif dan negatif
yang mungkin longgar. Korosi dan
kabel kendur membuat daya hantar
arus listrik lemah. Sehingga tidak
cukup kuat untuk memutar mesin.
7. Belt
Belt yang slip dapat menimbulkan
suara berdecit yang keras.
Kendurnya belt dapat
mempengaruhi pendinginan mesin,
kerja alternator, power steering dan
AC. Karena harga belt ini tidak
mahal, jadi sebaiknya diganti setelah
membeli.
8. Sokbreker
Komponen ini vital bagi kestabilan
dan keselamatan berkendara. Jika
sudah lemah atau rusak, ayunan
mobil sudah tidak teredam dengan
baik dan dapat memperpendek umur
pakai ban. Umumnya, sokbreker oli
cenderung lebih mudah dideteksi
kerusakannya dengan melihat
apakah ada lelehan oli pada area di
sekitarnya. Masalah lainnya adalah
dudukan sokbreker yang sudah
diserang karat.
9. CV joint
Komponen ini berguna untuk
menyalurkan tenaga mesin dari
kopel (propeller shaft) ke as roda
(drive shaft). Umumnya, masalah ini
muncul akibat karet Constant
Velocity Joint (CV Joint) sudah rusak
dan bagian dalamnya kering dari
gemuk (grease). Untuk
mendeteksinya, Anda perlu test
drive karena pada kecepatan
tertentu akan muncul getaran
berlebih. Atau dengan menikung
patah dengan kecepatan rendah.
Jika muncul suara berdetak, artinya
komponen ini perlu diganti.
10. Knalpot
Untuk mengecek kondisi knalpot
adalah dengan melongok ke kolong
mobil. Pastikan tidak ada kebocoran
pada exhaust manifold, muffler dan
pipa. Anda juga bisa dengan
mendengarkan apakah ada suara
keras yang tidak normal. Meski hal
ini mudah disamarkan dengan alasan
sudah dimodifikasi.
11. Ban
Ban gundul jelas berisiko tinggi
untuk berkendara. Meski hanya
sebagian tapaknya saja. Ausnya
sebagian tapak ban juga bisa
dijadikan indikasi pemiliknya sudah
lama tidak melakukan wheel
alignment dan balancing. Selain itu
perhatikan pula apakah ada dinding
ban yang menggembung.
Sumber:gudangmobil.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar