Selasa, 01 Februari 2011

Tentang Toyota Trueno AE86,Legenda Drift


Toyota dua pintu yang
berkode AE 86 ini memang menjadi idola anak muda di
negeri kelahirannya Jepang.
Walau sempat dikenal pada
kalangan terbatas di Indonesia
( tahun 85-an), namun
kehadiran AE86 kembali berkibar
dengan adanya film drifting jepang yang berjudul INITIAL D.
Bukan tanpa alasan, AE86 yang
merupakan saudara kandung dari
Toyota Levin dan Toyota Sprinter
Trueno ternyata mempunyai basic
sebuah karakter sport car sejati.
Walaupun “hanya” masuk jajaran
Corolla, namun kemampuan Toyota
dengan kode chassis AE86 ini tidak
bisa dipandang sebelah mata.
Drivability yang baik pada semua lini,
body yang kompak serta
kemampuan mesin yang prima
membuat AE86 masih diburu hingga
kini.
Kode “A” mengindikasikan kode
mesin Toyota A Series (4A/4A-GE)
dan E86 menandakan kode generasi
keenam Corolla E80 Series (E adalah
kode untuk Corolla). Perbedaan
mendasar antara Levin dan Trueno
adalah pada bagian lampu depan
dengan gaya fix head light dan
retractable head light.
Generasi AE86 sendiri berakhir pada
tahun 1987 yang digantikan dengan
AE92 (Corolla Sprinter). Dan sebagai
info tambahan, AE86 juga biasa
disebut hachi-roku yang berarti
“ 86” pada bahasa Jepang.
Secara teknis, AE86 sudah memenuhi
standar kebutuhan sebuah cita rasa
sport car. Mesin legendaris 4A-GE
mempunyai spesifikasi inline 4, DOHC,
16V/20V dengan teknologi TVI-S
yang memungkinkan pengaturan
pasokan udara sesuai kebutuhan
secara progressive. Tidak hanya itu,
teknologi LSD (limited slip
differential) juga sudah ada pada
beberapa tipe (tegantung domestik
market).
Lantas bagaimana dengan sasis dan
bodi? AE86 dirancang dengan aura
sport yang kental, yaitu 2 door
coupe dan 3 door lift back (di
beberapa negara biasa disebut
hatchback). Dilihat dari teknologi
chassis, AE86 sudah dirancang
sedemikian rupa agar mampu
optimal pada berbagai karakter race
baik itu rally, circuit atau drifting
sekalipun.
Kemampuan chassis fleksibel inilah
yang membuat AE86 digemari pada
berbagai ajang sport car dunia.
Balap Grup, Grup N merupakan lahan
empuk buat AE86.
Walaupun sudah tidak diproduksi
lagi, namun banyak sekali privateer
menggunakan hachi-roku ini sebagai
senjata andalan. Di Grup A touring
car, AE86 bersaing ketat dengan
mobil yang berumur jauh lebih muda
seperti Honda Civic, AE92 atau
bahkan AE101.
Selain di Jepang
AE86 juga mempunyai penggemar
berat seperti di Irlandia dimana AE86
digunakan sebagai mobil raly untuk
kelas F-Cup yaitu 2WD/natural
aspirated class.
AE86 dipilih karena merupakan sport
car kompak yang sangat ringan
(hanya 950 kg), chassis balance yang
baik, powerful dan easy to tune
yang juga mendapat julukan hasyiria
(street racer dalam bahasa Jepang),
tingkat fleksibilitas yang tinggi pada
berbagai cornering. Bahkan salah
satu legenda Drifting Jepang (dori-
kin, drifting dalam bahasa Jepang)
Keiichi Tsuchiya mengunakan AE86
dalam mengasah karir balapnya.
Tingkat kesuksesan AE86 hingga
menjadi one of the legend juga
dibuktikan dengan masuknya AE86
pada game NFS Underground 2, NFS
Pro Street (Corolla GT-S), The Fast
And The Furious, Grand Theft Auto
IV, Grand Turismo dan lain-lain yang
mampu selalu tampil menjadi leader
dan pilihan para pemain.
Di Indonesia sendiri AE 86 terus
menjadi buruan para penggemar
kendaraan sport karena keberadaannya sangat jarang. Maka dari itu,
tak mengherankan bila AE 86 di
Jakarta sempat ada yang di tawarkan dengan
harga Rp200 juta dengan kondisi
memuaskan.
Sumber:edit dari okezone

1 komentar: